Friday 13 December 2013

Home » » Dengan P4IP Jalan Makin Lebar, Transportasi jadi Lancar

Dengan P4IP Jalan Makin Lebar, Transportasi jadi Lancar

 Setelah bertahun-tahun warga Dusun Ngangkrang, Desa Tempuran  terkungkung dengan akses jalan utama yang sempit dan terbatas, saat ini telah terbebas dengan dibangunnya jalan beton bertulang dari P4IP (Program Percepatan & Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman).

    Pemanfaatan kegiatan P4IP yang difasilitasi oleh KSM Bima, BKM Sejahtera, Desa Tempuran ini merupakan langkah strategis untuk membuka akses dan aset bagi warga Dusun Ngangkrang dalam mempermudah mobilisasi warga terutama warga miskin (PS-2) di bidang pendidikan, pertanian, ekonomi dan kesehatan.

    “ Pembangunan jalan beton bertulang ini sebenarnya selalu diusulkan warga dalam setiap perencanaan pembangunan di tingkat desa seperti PJM Pronangkis, Musrenbang, ADD maupun aspirasi, tetapi selalu tidak menjadi prioritas kegiatan yang dibiayai, dengan alasan, habisnya dana terlalu besar dan kekhawatiran tidak munculnya swadaya dari masyarakat “ keluh Kepala Dusun Ngangkrang, Suratmin (54).

    Sebenarnya keberadaan jalan utama Dusun Ngangkrang sangat vital, karena menjadi jalan penghubung antara Desa Tempuran dan Desa Turirejo dari arah Pasar Bintoro, Pasar Induk di Kabupaten Demak, namun selama ini potensi yang demikian besar belum didukung oleh infrastruktur jalan yang memadai, jalan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua, ataupun kalau ada mobil (pick up/minibus) yang nekad melintas dipastikan tidak bisa saling berpapasan dari jalur yang berlawanan.

    Selain itu di kanan-kiri jalan antara Desa Tempuran dan Desa Turirejo masih terhampar kebun jambu citra dan delima maupun sawah produktif beririgasi teknis, yang pada saat musim tanam dan musim panen, kondisi ini sangat membutuhkan biaya operasional tinggi karena jalan utama masih sempit dan terbatas.
    “ Pada saat Desa Tempuran menjadi salah satu desa yang mendapatkan alokasi P4IP sebanyak 250 juta, BKM bersama Pemerintah Desa dan Masyarakat segera berembug untuk menentukan prioritas kegiatan, akhirnya disepakati Pembangunan Jalan Beton Bertulang di Dusun Ngangkrang (RW IV) yang akan dibiayai, kebetulan telah masuk dalam uasulan kegiatan di Renta 2013 PJM Pronangkis “  kata Ashadi (50), Koordinator BKM Sejahtera.


    Dalam pelaksanaannya, kegiatan Pembangunan Jalan Beton Bertulang melibatkan seluruh warga masyarakat Dusun Ngangkrang, dilakukan secara bergotong-royong dengan memberikan sumbangan swadaya secara sukarela, meskipun ada beberapa tenaga profesional yang dipekerjakan sebagai mandor, tukang maupun pembantu tukang.

    Kegiatan dimulai dengan membersihkan lahan di sisi jalan yang akan dilebarkan, hal ini sangat membutuhkan pengorbanan dari warga sekitar, karena otomatis akan mengurangi luasan lahan permukiman, perkebunan dan pertanian yang mereka miliki, namun pengorbanan mereka akan mendapat keuntungan di masa dating, karena akan mempermudah akses mobilisasi, transportasi bahkan nilai jual lahan yang mereka miliki.

    “ Tahapan pembebasan lahan untuk memperlebar jalan penghubung antara Desa Tempuran dan Desa Turirejo di Dusun Ngangkrang sangat kondusif, karena telah ada komunikasi intensif antara Pemerintah Desa dan BKM dengan warga, maupun kesadaran akan pentingnya hasil pembangunan bagi kemajuan warga dusun “ tegas Kepala Desa Tempuran Sukardi (65).

    Setelah hampir satu bulan kegiatan pelebaran jalan terselesaikan, saat ini kemanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat  demikian besar, kalau selama ini akses perkebunan dan pertanian hanya dilangsir (estafet) dengan motor atau gerobak, mobil pick up sudah bisa berhenti di samping kebun/sawah.

    Di bidang pendidikan dan kesehatan, warga yang ingin mempercepat akses ke sekolah dan puskesmas lebih cepat sampai dan teratasi, karena pada jam-jam sibuk, suasana jalan utama Dusun Ngangkrang sudah seperti jalan protokol kota, crowded dan semrawut, saling berebut dan saling mendahului.

    “ Semoga dengan jalan yang sudah lebar ini, masyarakat lebih tertib dan berhati-hati dalam menaiki kendaraan, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat masih banyak anak kecil yang bermain-main di pinggir jalan “ harapan seorang ibu warga Dusun Ngangkrang Mahmudah (38).
Share this article :

Post a Comment